Penarikan alkohol dialami ketika seseorang yang telah banyak minum alkohol dan sering tiba-tiba berhenti atau mengurangi konsumsinya. Bagi mereka yang secara fisik bergantung pada alkohol, tubuh telah beradaptasi untuk memiliki suplai regulernya dan sekarang harus menyesuaikan untuk tidak memilikinya.
Gejala putus zat dapat berkisar dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa tergantung pada tingkat konsumsi sebelum berhenti minum. Konsumsi alkohol yang berlebihan menyebabkan kurangnya suplai nutrisi pada tubuh untuk melakukan aktivitas metabolisme secara efisien.
Ada berbagai penyebab penarikan alkohol satu per satu diberikan di bawah ini: –
Dampak Toleransi Alkohol:
Ketika seseorang tiba-tiba berhenti minum atau mengurangi asupannya, tubuh mungkin mengalami gejala penarikan. Hal ini terjadi karena tubuh menyesuaikan kimiawinya untuk mengakomodasi keberadaan alkohol, artinya perlu bekerja lebih keras untuk memecah dan mengolahnya. Saat tubuh terbiasa dengan alkohol dalam sistemnya, ia membutuhkan lebih banyak alkohol untuk mencapai efek yang sama.
Ketergantungan Alkohol:
Seiring waktu, otak beradaptasi dengan keberadaan alkohol. Ini mengkompensasi efek depresan alkohol dengan melepaskan lebih banyak neurotransmiter, seperti dopamin, yang menyebabkan perasaan menyenangkan. Akibatnya, otak menjadi tergantung pada alkohol untuk menghasilkan perasaan menyenangkan tersebut. Tanpa alkohol, otak berjuang untuk menghasilkan neurotransmiter yang menyebabkan gejala putus zat.
Usia Dan Genetika:
Orang yang lebih tua yang telah minum banyak untuk waktu yang lama mungkin lebih rentan terhadap penarikan alkohol. Genetika dapat memengaruhi respons seseorang terhadap alkohol, seperti seberapa cepat mereka menjadi ketergantungan dan seberapa parah gejala penarikan mereka. Usia juga bisa menjadi faktor, karena kemampuan tubuh untuk memproses alkohol dan produk sampingannya berubah seiring bertambahnya usia, membuat mereka lebih rentan untuk mengembangkan ketergantungan alkohol dan mengalami gejala putus zat.
Ikhtisar Akhir
Adalah umum bagi pasien yang menderita gangguan ini untuk menderita dari penyebab penarikan alkohol yang disebutkan di atas. Dengan memahami penyebab-penyebab ini, orang-orang yang lebih baik dapat mengidentifikasi pola yang dapat menyebabkan ketergantungan alkohol dan menemukan strategi yang tepat untuk minum atau pantang secara bertanggung jawab, jika perlu.