Menggunakan Analisis Sentimen untuk Menganalisis Bagaimana Perasaan Konsumen Tentang Media Sosial

Menggunakan Analisis Sentimen untuk Menganalisis Bagaimana Perasaan Konsumen Tentang Media Sosial

Merek yang sukses menyadari pentingnya kehadiran media sosial. Tetapi hanya mengetahui bahwa merek Anda perlu menjangkau audiens target di media sosial tidak berarti Anda tahu platform media sosial mana yang harus ditargetkan. Lanskap media sosial terus berubah, dengan platform lama seperti Facebook, YouTube, dan Twitter bersaing dengan meningkatnya popularitas pendatang baru seperti Snapchat dan Tik-Tok. Meskipun ada tumpang tindih dalam pengguna platform ini, antusiasme pengguna untuk setiap platform bervariasi sesuai dengan faktor seperti usia dan minat. Merek yang ingin menjangkau audiens tertentu di media sosial perlu memahami faktor-faktor ini untuk menargetkan segmen audiens tertentu. Menggunakan analisis sentimen, alat pendengar sosial berbasis AI, merek dapat menganalisis bagaimana perasaan konsumen tentang berbagai platform dan aktivitas media sosial untuk menjangkau audiens target mereka dengan lebih baik.

Apa itu Analisis Sentimen?

Analisis sentimen menggunakan AI untuk menilai konten emosional dari teks dan gambar. Merek menggunakan analisis sentimen sebagai alat pendengar sosial untuk menganalisis konten online mulai dari posting media sosial hingga blog dan ulasan.

Mungkin penerapan analisis sentimen yang paling jelas adalah dalam melacak sikap konsumen terhadap merek Anda sendiri. Memahami bagaimana konsumen mendiskusikan merek dan produk Anda secara online sangat membantu dalam mengidentifikasi kekuatan untuk bersandar dan kelemahan untuk diatasi. Idenya adalah untuk memahami tidak hanya siapa yang berbicara tentang merek Anda dan di mana, tetapi juga bagaimana perasaan mereka tentang merek tersebut. Tujuannya adalah untuk bergerak melampaui dasar-dasar dan merasakan iklim emosional yang melingkupi sebuah merek.

Analisis Sentimen Dapat Menganalisis Merek Media Sosial

Meskipun ada nilai yang jelas dalam memanfaatkan analisis sentimen untuk mempelajari bagaimana perasaan konsumen tentang merek Anda, banyak perusahaan mengabaikan nilai dari mengubah analisis sentimen ke merek lain. Ini mungkin berarti melakukan analisis pesaing, melihat sentimen konsumen terhadap pesaing untuk mengidentifikasi celah pasar dan area yang perlu ditekankan dalam kampanye pemasaran. Tapi itu juga bisa berarti menganalisis bagaimana perasaan audiens target Anda tentang platform media sosial itu sendiri.

Platform media sosial itu sendiri adalah merek dan sering menjadi bahan diskusi online. Sama seperti analisis sentimen yang dapat menganalisis nada emosional dari percakapan tentang merek Anda, analisis ini juga dapat menganalisis nada emosional dari diskusi online platform media sosial seperti TikTok, Twitter, Facebook, dan Snapchat.

Misalnya, NetBase Quid AI menawarkan kepada pengguna kemampuan untuk melacak peringkat sentimen bersih dalam skala dari -100 hingga 100. AI dapat menganalisis sejumlah besar data dan mengurutkannya menurut karakteristik demografis untuk memberikan gambaran umum tentang bagaimana perasaan kelompok yang berbeda tentang platform media sosial berdasarkan bagaimana pengguna mendiskusikan platform tersebut.

Mengapa ini berharga? Misalkan Anda tahu bahwa pengguna Gen Z dan milenium telah menyatakan sentimen bersih sebesar 50 untuk Tik Tok, sentimen bersih sebesar 5 untuk Instagram, dan sentimen bersih sebesar -10 untuk Snapchat. Informasi ini sangat berharga jika Anda mencoba membidik konsumen Gen Z dan milenial ini di media sosial. Sebaiknya fokuskan perhatian Anda pada Tik Tok dan hentikan segala upaya untuk terhubung melalui Snapchat.

Karena perangkat lunak seperti NetBase Quid mengkuantifikasi konten emosional dengan menetapkan peringkat numerik, Anda bisa mendapatkan penilaian yang lebih tepat tentang kesenjangan sentimen antar platform. Dalam contoh di atas, mungkin sentimen bersih positif untuk Instagram dan Tik Tok, tetapi masih ada kesenjangan besar dalam seberapa besar sentimen positif terhadap masing-masing platform, dan ini berguna untuk diketahui. Demikian pula, jika Twitter dan Facebook masing-masing menerima skor 15 dan 13, kesenjangan mungkin tidak cukup lebar untuk membenarkan pengabaian Facebook demi Twitter dengan cara yang sama seperti kesenjangan antara skor 50 dan -20 membenarkan pergeseran agresif dalam strategi.

Nilai Penelitian Media Sosial

Setiap dolar dalam anggaran pemasaran sangat berharga, dan masuk akal untuk merancang pendekatan strategis yang didasarkan pada penelitian daripada mengambil pendekatan coba-coba yang mahal untuk pemasaran media sosial. Menggunakan analisis sentimen, merek dapat memahami platform mana yang paling masuk akal untuk ditargetkan dan menyesuaikan strategi yang sesuai, menghindari biaya pengeluaran untuk platform yang kurang efektif dalam menjangkau audiens target mereka.

Author: Daniel Coleman